Minggu, 27 Desember 2009

Program Nuklir Iran

Polemik diseputar masalah program nuklir Iran sangat mengkhawatirkan keamanan kawasan karena semakin berlarut-larutnya polemik dan konflik akan berpengaruh juga kestabilan politik kawasan dan apabila benar-benar terjadi konflik maka tidak terlepas dari kaitannya terganggunya ekonomi dunia dengan naiknya harga minyak.

Kecurigaan barat terhadap program nuklir Iran sebagai untuk memproduksi senjata nuklir pemusnah masal, dijawab dengan diplomasi Ali Hashem Rafsanjani, melalui lawatannya keberbagai negara timur-tengah termasuk Indonesia, dengan mengatakan program nuklir Iran adalah dengan maksud damai untuk keperluan sipil. Seperti juga Presiden Ahmadi Nejad telah mengemukakan bahwa Program nuklir Iran hanya untuk kepentingan Industri.


Program Nuklir Iran sangat dimungkinkan adalah untuk kepentingan perdamaian. Sebab Iran sejak sepuluh tahun terakhir setelah dipimpin oleh Ali Hasem Rafsanjani, baru pulih ekonominya dulu porak poranda akibat perang Teluk yang tidak berkesudahan melawan Irak.

Dipenghujung masa pemerintahan Ayatullah Khomeini, Iran berperekonomian morat-marit selain disebabkan perang yang terus-menerus terhadap Irak juga Iran tidak sempat membenahi ekonomi dalam negri. Betapa susahnya rakyat Iran pada sa'at itu setiap hari antrian panjang rakyat yang miskin dapat dengan mudah dilihat di Teheran. Antrian panjang tersebut adalah untuk mengambil jatah makanan Iran yang semakin menipis. Dengan selembar kupon dapat ditukar dengan sebungkus gandum dan sebotol susu.

Benarkah Iran membuat senjata nuklir? Kecurigaan barat akan hal tersebut sepertinya berlebihan. Karena tidak mungkin rasanya sebuah negara yang baru saja bangkit akibat keterpurukan ekonomi akibat perang, belum infra struktur, sarana dan prasarana yang barangkali baru saja terbenahi kalau tidak bisa dibilang belum terbenahi.

Benarkah Program Nuklir Iran adalah ancaman? Iran memanfaatkan uranium ditanah Natanz dan dikonfersi di Isfahan adalah untuk tujuan damai. Kandungan Uranium yang ada di Natanz sayang sekali kalau dipakai untuk dibuat rudal karena sumber Uranium tersebut jumlahnya amat terbatas yang akan lebih baik diprioritaskan untuk kepentingan rakyat seperti pembangkit tenaga Nuklir, Untuk Industri, Pengolahan pertanian, Analisa Laboratorium dan sebagainya.
baca selengkapnya...

Kamis, 24 Desember 2009

Studi Hubungan Internasional

Studi Hubungan Internasional adalah suatu kajian yang membahas tentang hubungan aktor-aktor internasional yang berupa
  1. negara, seperti: Amerika Serikat, Libya, Nicaragua, Afghanistan, Palestina dan lain-lain.
  2. Kelompok Negara, seperti: AFTA, NATO, PACTA Warsawa, ASEAN dan lain-lain
  3. Atau mungkin bagian negara seperti Khasmir dan Jammu
  4. Kelompok atau korporat seperti: Perusahaan Multi Nasional Seperti: Perusahaan Sepatu Nike, PT. Freeport, PT. Chevron, Mc Donald, Nestle dan lain-lain.
  5. Kelompok orang seperti: Al-Qaeda, Macan Tamil, Pemberontak Moro, Green Peace, dan sebagainya
  6. Individu seperti: Hugo Chaves, George W. Bush, Saddam Hussein, Osama bin Laden,dan sebagainya


Tidak cakupan dalam politik dan perang saja tetapi jauh berkembang luas sampai pada, Kemiskinan, Ekonomi dunia, paham global, lingkungan, dan sebagainya. baca selengkapnya...