Rabu, 27 Januari 2010

Afghanistan Riwayatmu Dulu (Sejarah Afghanistan)


Afghanistan adalah wilayah tua yang dulu pernah dikunjungi oleh Alexander The Great, atau Aleksander Agung, atau dalam naskah Arab disebut dengan nama Iskandar Zulkarnain. Aleksander Agung berkunjung dan menguasai daerah tersebut pada kira-kira tahun 312 SM. Raja Macedonia tersebut memperluas wilayah kekuasaannya mulai Afghanistan sampai ke Mesir dan Marroko. Sehingga Mesir yang ibukotanya Coiro dulu bernama Alexandriya, karena Aleksander Agunglah yang membangun kota Coiro atau dalam bahasa Arab Qoirah tersebut. Setelah itu pada abad ke 12 pernah diserang tentara Mongol dibawah kekaisaran Jengis Khan, kemudian sekian lama waktu berlalu Afghanistan jarang diperhatikan orang lagi karena wilayah geografisnya yang berbukitan menjadikannya negara yang terisolir. Wilayah Afghanistan sebenar dekat dengan jalur perdagangan dunia, Jalur Sutra, Melalui kota Khyber Pass di Timur Afghanistan, dari China ke Yunani, oleh sebab itu Afghanistan masih menjadi negara yang ramai dikunjungi orang yang sambil berdagang.

Pada Masa sebelum perang Dunia I Afgahnistan dibawah ke Khalifahan Abassyiah dan Turki Utsmani. Kekhalifahan Turki Ustmani runtuh dan Turki jatuh ketangan Barat bergabung dengan kekuatan Aliansi Facis Jerman, Italia, Turki dan Jepang melawan Sekutu Amerika Serikat, dan Uni Sovet dan Inggris, pada Perang Dunia II.
Sampai akhirnya pihak Aliansi dikalahkan pada Perang Dunia II, dan negara yang kalah pada Perang Dunia II tidak diperbolehkan menguasai daerah jajahan, maka Afghanistan yang pada mulanya dikuasai Turki terpaksa melepaskan Afghanistan dan akhirnya wilayah ini jatuh dibawah kekuasaan Uni Soviet. Sejak Perang Dunia berakhir banyak wilayah jajahan berhasil berjuang mendapatkan kemerdekaannya. Tetapi lain dengan Afghanistan, ketika dikuasai Turki, Afghanistan tidak merasa terjajah bahkan membangun bersama dan merasa bersaudara. Tetapi tidak ketika dibawah Uni Soviet Afghanistan merasa terjajah. Dan sejak itu Afghanistan memperjuangkan kemerdekaan negaranya dari jajahan Uni Soviet tetapi tidak kunjung berhasil.

Sampai masa perang dingin berlangsung, wilayah ini berjuang untuk mendapatkan kemerdekaannya dari Uni Soviet. Perjuangan rakyat Afghanistan dalam memperoleh kemerdekaannya dikenal dengan kelompok Mujahidin.

Mujahidin
Kelompok Mujahidin Afghanistan dan kelompok yang bukan Mujahidin di tahun 1990 dikenal beberapa kelompok:
  1. Kelompok Mujahidin Hizbil Islami yang dipimpin oleh Ir. Gulbudin Hekmatyar Kelompok ini dikenal Solid dan Gencar melawan Penjajah Uni soviet, merupakan kelompok terbesar di Afghanistan yang mewakili etnik Fastun di wilayah itu.
  2. Kelompok Mujahidin Jami’at al Islami yang dipimpin oleh Prof. Burhannuddin Rabbani Kelompok terbesar kedua diwilayah ini. Kelompok ini pejuang yang konsisten dalam perebut kemerdekaan dan Jihad, kelompok ini mewakili etnis Tanjik.
  3. Kelompok Mujahidin Ittihadul Islami yang dipimpin oleh Prof. Abdur Rabbi ar Rasul Sayaf, kelompok ini juga memperkuat perjuangan Mujahidin Muslim Afghanistan dalam berjuang agar terbebas dari penjajah Komunis, Uni Soviet.
  4. Kelompok Syi’ah Hizb (Partai) wahdat dipimpin oleh Mujadidi
  5. Kelompok Milisi Dostum (Komunis) dipimpin oleh Jaelani
  6. Kelompok Mujahidin Hizbil Islamipimpinan Yunus Khalis


Konflik antar Kelompok Mujahidin terjadi setelah Mujahidin menguasai Kabul dan Uni Soviet meninggalkan Afghanistan, pada 25 April 1992. Justru sa’at-sa’at menentukan kemerdekaan Afghanistan terjadi konflik internal antar kelompok Mujahidin disebabkan banyak lobi dan kepentingan Internasional agar Afghanistan terbentuk seperti kelompok Internasional mau, kalau tidak dibiarkan Afghanistan kacau. Walau demikian kesepakatan sempat terwujud dengan pengangkatan Prof. Burhanuddin Robbani sebagai presiden Afghanistan dan Ir. Gulbudin Hekmateyar sebagai perdana mentrinya, sebagai suatu kesepakatan yang terbentuk berdasarkan perjanjian di Peshawar Pakistan.

Setelah diangkat Robbani sebagai presiden dan Hekmateyar sebagai Perdana Mentri maka perjanjian kesepakatan berlanjut dengan perjanjian Islam abad yang menelorkan 8 butir kesepakatan. Tapi konflik tetap berlangsung karena Hekmateyar tidak mengakui kekuasaan Robbani dalam mengatur kabinet.

Taliban
Taliban adalah Mahasiswa yang berada di Afghanistan dan Pakistan yang membentuk kelompok hasil didikan Mujahidin-mujahidin Afghanistan. Cikal bakal Taliban sebenarnya sudah lama ada, tetapi gerakannya baru muncul setelah Kabul direbut tentara Mujahidin pada tanggal 25 April 1992, ketika Rejim Najibullah yang pro dan bawahan Uni Soviet berhasil disingkirkan.

Ketika sampai tahun 1994 para Mujahidin di kubu Robbani dan Ahmad Syah Mas’ud berlawanan dengan kubu Hekmatyar yang perdana Mentri itu. Ketika itulah Taliban beraksi muncul di depan Publik dengan kampanye anti Korupsi, dan menegakkan syari’ah Islam, dan dikenal tegas dalam menegakkan Islam.

Simpati masyarakat lebih tertuju pada Taliban yang berjanji akan menegakkan Islam apabilah mereka mau mendukungnya dalam berbagi hal termasuk pelayanan kesehatan.

Pada tahun 1996 Taliban mampu menggulingkan pemerintahan presiden Robbani dan Hekmatyar dan mengatur pemerintahannya sendiri, dibawah pimpinan Mullah Umar.

Pada tahun 2001 Tentara Amerika Serikat menyerang kota Kabul dan kota itu hancur lebur dengan tuduhan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Ladin disembunyikan oleh Taliban.
Osama bin Ladin dan Mullah Umar tidak pernah ditemukan oleh Amerika Serikat pada pertempuran tersebut.

Suatu pemerintahan presedium dibentuk oleh Amerika Serikat yang penuh kecurangan dan ketidak adilan. Dalam presidium itu kelompok Mujahidin dan Taliban tidak diikut sertakan. Yang hadir dalam presidium itu adalah Amerika Serikat dan Sekutunya, kelompok Syi’ah, kelompok Komunis dan Sosialis. Presiden Hamid Karzay terpilih melakukan kecurangan dengan pencoblosan kartusuara secara tidak sah. Dengan penjagaan yang ketat oleh tentara Amerika Serikat dan Sekutu presiden terpilih yang penuh kecurangan dan tidak sah serta menuai protes, melakasanakan tugasnya, walau tanpa dukungan.

Kini negara-negara Internasional terutama sekutu Amerika Serikat berupaya memformat Afghanistan sesuai dengan bentuk yang dikehendakinya. Konfrensi tentang Afghanistan dilaksanakan hari ini tanggal 28 januari 2010, di London.
baca selengkapnya...

Selasa, 26 Januari 2010

Kekacauan Pemerintahan Irak buatan Amerika Serikat


Instabilitas Politik dan masalah keamanan masih dirasakan di Irak. Negri yang dibentuk oleh Amerika dan sekutunya itu masih tidak stabil dan rawan sekali akan ancaman bom dari gerakan-gerakan tidak senang akan pemerintahan baru yang dibuat oleh Amerika ini.

Baru-baru ini tiga bom meledak di kota Baghdad Irak dengan sasaran hotel-hotel mewah yang didiami oleh orang Amerika atau populer di kalangan Barat. Setidaknya 30 orang tewas dan 70 luka-luka dalam tiga ledakan tersebut. Kelompok yang tidak senang dengan pemerintahan Nouri al Maliki sekarang, melancarkan serangan bom tepat beberapa minggu menjelang pemilu di Irak yang akan diadakan 7 Maret 2010 mendatang.


Selain itu jika suatu negara diserang atau dihancurkan pasti meninggalkan dendam bagi keturunan yang dikalahkan. Masih banyak di Irak yang mendukung pemerintahan Saddam Husein. Pendukung setia Saddam Husein pasti tidak senang pada pemerintahan baru sekarang, yang buatan Amerika Serikat yang sejak dulu adalah musuh Irak.

Bir Ruuh..
Bid Daam..
Na’bdiika yaa Saddaam...
(Dengan Jiwa, .... Dengan Darah, .... Kami berjuang untuk mu wahai Saddaam)

Begitulah yel-yel pendukung Saddam Hussein dalam mengkobarkan semangat juang melawan Amerika Serikat beberapa tahun yang lalu. Dan Yel-yel tersebut masih terdengar hingga sekarang.

Kelompok-kelompok Islam Sunni Radikal yang mendukung gerakan anti pemerintahan presidium baru Amerika Serikat, juga masih menginginkan jatuhnya pemerintahan Nouri al Maliki, yang dituduh adalah kaki tangan dan boneka Amerika Serikat yang jelas berapa kelompok Islam Sunni di Irak tidak suka akan pemerintahan tersebut.


Lebih-lebih baru-baru ini di Irak pihak pemerintahan Nouri baru saja menghukum mati seorang kepercayaan Saddam, Hassan al Majid. Hassan al Majid adalah seorang jendral kepercayaan Saddam Hussein yang masih mempunyai hubungan darah (keluarga) dengan Saddam Hussein, sebagai sepupu. Hassan al Majid dikenal dengan Ali Kimia, pejabat tinggi yang paling ditakuti di tahun 1996, karena sangat tegas menegakkan hukum terhadap lawan-lawannya, walau keponakannya sendiri Hussein Kamel dan Saddam Kamel, tetap ia hukum dan dibuang ke Yordania pada tahung 1996.

Eksekusi mati Ali Kimia membuat orang-orang setia pada Saddam Hussein makin membenci pemerintahan Nouri dan ingin sekali menumbangkan dan membersihkan Irak dari Amerika Serikat, begitu pula rakyat Irak dan kelompok-kelompok Islam Sunni Radikal juga bersikap yang sama.

Hanya sekelompok kecil orang-orang Nasionalis Barat, didukung oleh segelintir orang-orang Syiah yang berlindung dibalik ketiak Amerika Serikat yang mendukung pemerintahan Nouri sekarang dan juga Amerika Serikat dan sekutunya tentunya.

Kelompok Islam Sunni di Irak menentang pemerintahan bentukan Amerika Serikat sekarang dan menyataka perang terhadapnya (pemerintahan kafir Amerika) adalah Jihad dan mati melawannya adalah mati syahid.

Taktik Amerika Serikat yang menyerang suatu daerah yaitu “clear and defence” adalah taktik daerah taklukan dengan cara menyerang, membersihkan dari musuh kemudian mempertahankannya. Bagaimanapun jika suatu tulisan di kertas dihapus pasti meninggalkan sisa penghapusan tersebut. Tidak pernah penghapusan tersebut bersih seperti semula kertas baru yang baru ditulis. Begitu pula negara yang sudah berdiri lama berpuluh tahun jika dihapus tentu meninggalkan sisa, tidak akan pernah bersih seperti semula seperti sebelum ada negara. Sisa-sisa perlawanan terhadap Amerika Serikat adalah rakyat Irak sendiri yang tidak akan pernah melupakan akan kebengisan perang yang dilakukan Amerika Serikat yang membunuh mati Ibu, Ayah, Anak dan Keluarganya.

Bagaimanapun penyerangan Amerika Serikat adalah salah terhadap Irak. Oleh sebab itu, kini, Bom dan dendam adalah hanya salah satu akibat dari sekian ribu banyaknya permasalahan yang dibuat Amerika Serikat akibat perang Irak dan Amerika Serikat. Akibat tersebut tidak akan hanya dirasakan sekarang tetapi puluhan tahun kedepan mungkin masih belum terselesaikan, kalau rakyat Irak tidak menyadari akan penjajahan zaman modren yang dilakukan Amerika Serikat.
baca selengkapnya...

Jumat, 22 Januari 2010

Afghanistan dibawah Amerika Serikat

Amerika Serikat merencanakan akan tetap menancapkan pengaruh dan kekuasaannya di Afghanistan. Presiden Barrack Obama merencanakan akan tetap mempertahankan organisasi sipilnya di Afghanistan dan Pakistan dalam waktu lama. Obama juga telah menganggarkan dana sebesar 33 Milyar dolar untuk membiayai peningkatan pasukan dan proyek-proyek sipil.

Penarikan pasukan Amerika Serikat sedianya akan dilaksanakan tahun depan, 2011, bersamaan dengan tentara multinasional dan PBB. Tetapi melihat gelagat Amerika Serikat barangkali Amerika serikat akan menunda penarikan tentaranya di tahun 2011.


Negara Multinasional khawatir akan berlama-lamanya pasukan di Afghanistan

Banyak negara yang ikut bergabung dalam pasukan keamanan dan multinasional mulai keluhkan keamanan tentaranya dan ketidak jelasan keberadaan pasukannya di Afghanistan. Sebuah Koran yang terbit di Selandia baru dikritik karena menerbitkan foto pasukan khusus Selandia Baru. Menurut Perdana Mentri Selandia Baru, pemuatan foto itu akan membahayakan keamanan diri pasukan itu.

Kekacauan dan bahaya keamanan di Afghanistan paska berdirinya pemerintahan presidium sepertinya begitu mengkhawatirkan negara-negara yang ikut terlibat pada perang Afghanistan untuk berlama-lama disana. Mereka mengkhawatirkan keamanan pasukan dan ketidak jelasan pasukannya berada disana. Seperti Jerman yang juga mengirim pasukannya di Afghanistan juga mengkhawatirkan keberadaan pasukannya di Afghanistan dan mulai mempertanyakan atas dasar kepentingan apa keberadaan pasukan Jerman di Afghanistan. Perdebatan antar partai di Parlemen Jerman yang mempertanyakan pentingnya keberadaan pasukan Jerman di Afghanistan dan mulai merencanakan penarikan pasukannya dari Afghanistan tahun 2011 depan.

Pemerintahan presidium di Afghanistan buatan Amerika Serikat ternyata tidak mempunyai kekuatan dukungan yang kuat selain dari Amerika Serikat. Presiden terpilih hasil presidium pasca penyerangan Amerika Serikat ke Afghanistan tahun 2003, Hamid Karzay mengkhawatirkan akan kedudukan pemerintahannya setelah tentara multinasional dan Amerika Serikat benar-benar jadi menarik pasukannya dari Afghanistan. Presiden Hamid Karzay, mencoba mencari dukungan dan menggalang kekuatan dengan merekrut kelompok (partai) terbesar Taliban. Yang didekati oleh Hamid Karzay kelompok Taliban yang moderat. Presiden tersebut menjanjikan penerimaan kembali orang-orang kelompok Taliban untuk kembali ke desanya dan mendapatkan pekerjaan, bagi kelompok Taliban yang mau menerima kepemimpinannya dan tidak ekstrim.

Mentri luar negri Inggris David Miliband menyesalkan pasukan NATO yang gagal melatih polisi Afghanistan. Begitu pula Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Perancis Nikolas Sarkozy juga menyatakan sikap yang sama. Mereka sama-sama khawatir tentang keamanan pasukan mereka berada di Afghanistan. Mereka khawatir kalau-kalau Tentara Taliban, Al-Qaeda, muncul kembali dan menyerang pasukan mereka.
baca selengkapnya...